Meninggalkan Penggunaan Kantong Plastik
Plastik menjadi salah satu limbah domestik yang banyak ditemukan. Limbah plastik, sebagai limbah anorganik yang sangat sulit untuk diuraikan, dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Karena itu, mengganti penggunaan kantong plastik dengan kantong belanja yang lebih ramah lingkungan, seperti kantong belanja yang terbuat dari kain dan kanvas, sangat diperlukan untuk mengurangi jumlah limbah plastik domestik.
Dampak Limbah Domestik terhadap estetika
Pembuangan limbah domestik tanpa adanya pengelolaan terlebih dahulu dapat menimbulkan bau yang tidak sedap atau bau busuk yang akan mengganggu penciuman. Pembuangan limbah secara sembarangan juga akan menyebabkan lingkungan menjadi kumuh dan kotor sehingga tidak enak untuk dipandang.
Dampak Limbah Domestik terhadap kesehatan
Pembuangan limbah domestik tanpa adanya pengelolaan terlebih dahulu dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia. Limbah padat yang dibuang secara sembarangan di permukaan tanah akan mengalami pembusukan. Limbah yang mengalami pembusukan tersebut dapat menghasilkan gas beracun, seperti metan, asam sulfat, dan amonia. Limbah jenis ini juga dapat menyebabkan pencemaran pada air dan lingkungan sekiranya jika dibuang di perairan, seperti sungai atau laut. Limbah domestik jenis ini dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti diare, gatal-gatal, hingga gangguan ginjal dan hati.
Selain itu, air limbah domestik yang berasal dari toilet juga dapat menimbulkan berbagai penyakit, seperti diare, kolera, dan tifus, karena mengandung bakteri E. Coli. Air limbah toilet ini perlu dikelola dengan baik. Jarak antara sumur dan septic tank harus cukup jauh karena jika tidak, air limbah dapat menyerap ke dalam sumur. Air sumur yang tercemar oleh air limbah akan mengandung bakteri yang dapat menyebar jika digunakan untuk mandi, menggosok gigi, mencuci piring, dan kegiatan lainnya yang menggunakan air sumur tanpa melalui proses memasak.
Pengelolaan Limbah Padat Domestik
Pengelolaan limbah padat domestik dapat dilakukan dengan beberapa proses berikut.
Pemilahan menjadi salah satu cara pengelolaan limbah padat yang paling sering dilakukan. Cara ini dilakukan dengan memilah atau memisahkan limbah organik (sampah basah) dan limbah anorganik (sampah kering). Limbah organik (sampah basah) dapat diolah menjadi pupuk organik atau pupuk kompos. Sedangkan limbah anorganik (sampah kering) dapat dipilah kembali untuk diberikan kepada pemulung ataupun didaur ulang sehingga menghasilkan barang yang bernilai.
Berikut adalah ebook mengenai cara mudah untuk membuat pupuk organik.
Pewadahan merupakan kegiatan penampungan sampah sementara secara mandiri sebelum diangkut atau dipindahkan ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) atau Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Pewadahan dilakukan dengan menyediakan wadah untuk memisahkan limbah anorganik berdasarkan jenis atau bahannya,
Proses pengumpulan limbah padat dilakukan oleh para petugas kebersihan yang mendatangi masing-masing tempat untuk mengangkut atau memindahkan sampah ke Tempat Penampungan Sementara (TPS). Proses pengumpulan limbah padat juga dapat dilakukan dengan cara lain, yaitu melalui komunal langsung. Komunal langsung merupakan proses pengambilan limbah padat di setiap titik komunal untuk langsung diangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) tanpa dipindahkan terlebih dahulu.
Proses pengangkutan limbah padat dalam pengumpulan komunal langsung dilakukan dengan menggunakan kendaraan pengangkut jenis compactor truck dan arm roll truck. Masing-masing kendaraan tersebut memiliki kapasitas 6 m3 dan 4 m3. Kendaraan pengangkut jenis compactor truck mempunyai kelebihan untuk melakukan pengepresan limbah padat sehingga dapat meningkatkan daya tampungnya. Kedua kendaraan pengangkut limbah padat ini dilengkapi dengan lengan tarik hidrolik sehingga kegiatan pemuatan atau pembongkaran limbah padat dapat dilakukan dengan lebih mudah tanpa bersentuhan langsung dengan limbah tersebut.
Limbah padat yang sebelumnya telah dikumpulkan dan diangkut akan dibawa ke Tempat Penampungan Sementara (TPS). TPS adalah tempat penampungan sebelum sampah kembali dipindahkan menuju tempat pengolahan dan daur ulang atau Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
Limbah padat yang telah sampai di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) akan diisolasi atau ditimbun secara aman agar tidak menyebabkan gangguan terhadap lingkungan. Selain melakukan isolasi atau penimbunan sampah, TPA juga akan mengolah sampah dengan melakukan pemilahan sampah, daur ulang sampah anorganik, serta pengomposan sampah organik.
Pengertian Limbah Domestik & Contoh Limbah Domestik – Limbah menjadi salah satu permasalahan yang berkepanjangan dan cukup sulit untuk diatasi karena akan terus ada mengikuti perkembangan kehidupan manusia. Manusia akan menghasilkan limbah dari berbagai macam kegiatannya. Mulai dari kegiatan industri, kegiatan pertanian, hingga kegiatan sehari-hari yang dilakukan manusia akan menghasilkan limbah. Limbah yang saat ini paling banyak dihasilkan oleh manusia adalah limbah domestik. Limbah domestik adalah bagian sisa atau buangan yang dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia. Limbah domestik dapat berasal dari rumah tangga, sekolah, penginapan, restoran, perkantoran, pasar, mall, dan sarana sejenis lainnya.
Dampak Limbah Domestik
Limbah domestik jika dibuang begitu saja, tanpa adanya pengelolaan terlebih dahulu, dapat menyebabkan berbagai dampak buruk bagi lingkungan dan masyarakat di sekitarnya. Berikut beberapa dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh pembuangan limbah domestik.
Jenis dan Contoh Limbah Domestik
Limbah domestik diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu limbah cair dan limbah padat. Berikut adalah penjelasannya.
Meninggalkan Penggunaan Kantong Plastik
Plastik menjadi salah satu limbah domestik yang banyak ditemukan. Limbah plastik, sebagai limbah anorganik yang sangat sulit untuk diuraikan, dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Karena itu, mengganti penggunaan kantong plastik dengan kantong belanja yang lebih ramah lingkungan, seperti kantong belanja yang terbuat dari kain dan kanvas, sangat diperlukan untuk mengurangi jumlah limbah plastik domestik.
Pengelolaan Limbah Domestik
Upaya pengelolaan limbah domestik secara tepat sangat perlu dilakukan untuk menanggulangi dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan. Pengelolaan limbah domestik dapat dilakukan sesuai dengan masing-masing jenisnya. Berikut adalah penjelasan mengenai pengelolaan limbah domestik.
Pengelolaan Limbah Domestik
Upaya pengelolaan limbah domestik secara tepat sangat perlu dilakukan untuk menanggulangi dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan. Pengelolaan limbah domestik dapat dilakukan sesuai dengan masing-masing jenisnya. Berikut adalah penjelasan mengenai pengelolaan limbah domestik.
Dampak Limbah Domestik terhadap kesehatan
Pembuangan limbah domestik tanpa adanya pengelolaan terlebih dahulu dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia. Limbah padat yang dibuang secara sembarangan di permukaan tanah akan mengalami pembusukan. Limbah yang mengalami pembusukan tersebut dapat menghasilkan gas beracun, seperti metan, asam sulfat, dan amonia. Limbah jenis ini juga dapat menyebabkan pencemaran pada air dan lingkungan sekiranya jika dibuang di perairan, seperti sungai atau laut. Limbah domestik jenis ini dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti diare, gatal-gatal, hingga gangguan ginjal dan hati.
Selain itu, air limbah domestik yang berasal dari toilet juga dapat menimbulkan berbagai penyakit, seperti diare, kolera, dan tifus, karena mengandung bakteri E. Coli. Air limbah toilet ini perlu dikelola dengan baik. Jarak antara sumur dan septic tank harus cukup jauh karena jika tidak, air limbah dapat menyerap ke dalam sumur. Air sumur yang tercemar oleh air limbah akan mengandung bakteri yang dapat menyebar jika digunakan untuk mandi, menggosok gigi, mencuci piring, dan kegiatan lainnya yang menggunakan air sumur tanpa melalui proses memasak.